Sabtu, 06 April 2013



AWAL KISAHKU DI MOZZ FM

Nama saya Jupri Ammang namun sering dipanggil Jupe oleh teman – teman di kampus maupun mereka yang sudah mengenal/akrab dengan saya. Saya lahir di Tana - Toraja 3 Januari 1991, saya ini hanyalah seorang yang taunya berkhayal tanpa batas  dengan berbekal pengetahuan yang minim dan sekedar motivasi serta harapan dari orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi seorang yang sukses nantinya, saya pun memantapkan langkah menuju bangku kuliah. 
Setelah beberapa waktu kemudian saya pun melaksanakan studi di salah satu kampus yang memang disarankan oleh orang tua saya, UVRI merupakan salah satu kampus swasta di Makassar yang pada saat itu agak aneh di telinga saya. Tapi hal itu dapat saya atasi dengan bantuan dari kakak dan sepupu saya yang memperkenalkan sekaligus membantu saya tentang cara berbaur di wilayah kampus karena jujur saya ini termasuk tipikal orang yang agak cangggung apabila bertemu dengan orang  baru. Namun ternyata  kenyataan yang saya dapatkan sangatlah berbeda,  walaupun kala itu saya rasa saya sudah mumpuni  dalam hal pergaulan di dalam kampus, tapi satu hal yang saat itu belum saya mengerti tentang perbedaan karakter antara orang – orang yang bergaul di area perkuliahan, namun lambat laun saya dapat mencerna polemik yang saya alami. Saya pun dapat melewati beberapa semester di kampus seiring dengan berjalannya waktu. Tahun pertama dikampus saya lewati dengan penuh semangat serta daya juang yang tinggi, akan tetapi situasi berubah saat tahun berikutnya karena saya sudah mulai merasakan hal yang berbeda, pada saat itu saya dihadapkan dengan kondisi yang sesungguhnya dari seorang mahasiswa di luar permasalahan akademik. Bahwasanya ada sesuatu yang membuat saya bertanya – tanya apakah pergaulan dan relasi itu bisa diperoleh hanya disekitar tempat kuliah atau lebih khususnya teman sekelas saya saja…? Hingga membuat saya penasaran mencari jawaban dari pertanyaan saya itu sendiri.

Jauh sebelum saya mendengar nama dari UKM radio kampus yaitu MOZZ FM saya sama sekali tidak tau - menau tentang apa sebenarnya MOZZ FM itu bahkan tidak terlintas sama sekali dalam benak saya tentang apa yang akan dilakukan jikalau saya sudah tergabung nantinya sebagai anggota tetap. Awal kisah ini dimulai dari sahabat saya yang memotivasi saya untuk ikut mendaftar sebagai calon anggota baru di MOZZ FM ini.
Gambar 1.1 Sahabat saya
Dari motivasi sahabat saya itulah hati saya akhirnya tersentak untuk bisa menjadi salah satu keluarga besar MOZZ FM. Untuk masuk kedalam keluarga besar MOZZ FM calon anggota baru harus mengikuti beberapa proses dan proses pertama yang harus dilakukan tentunya adalah harus melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu, setelah registrasi pendaftaran langkah selanjutnya adalah mengikuti beberapa tes sebagai uji kelayakan untuk mengikuti proses DIKLAT angkatan VI MOZZ FM karena tes tersebut merupakan tiket untuk mengikuti DIKLAT itu sendiri. Dalam tes tersebut calon anggota baru harus mengikuti 3 tahapan tes yaitu tes wawancara, tes tertulis serta tes penulisan dan pembacaan berita.
Gambar 1.2 Foto Tes



Dari sekian banyaknya peserta yang mengikuti tes tersebut  hanya berkisar 33 orang  saja yang terpilih untuk bisa mengikuti proses DIKLAT angkatan VI MOZZ FM dan saya salah satu diantaranya.
Setelah dinyatakan lulus proses selanjutnya yaitu peserta harus mengikuti DIKLAT, dalam kegiatan ini kami menerima materi – materi yang telah ditentukan oleh panitia dan pengurus. Materi yang diberikan kepada
Gambar 1.3 Pemateri Managemen Kepemimpinan (Sudirman Muhammadia S.pd., M.Si)
kami antara lain managemen kepemimpinan,  sosiologi dan sejarah media, peran dan fungsi media, etika penyiaran, psikologi publik, undang – undang pers, analisis SWOT, teknik wawancara dan penulisan berita dan sejarah terbentuknya MOZZ dengan menghadirkan pemateri yang handal.
Gambar 1.4  Sweater kuning, Pemateri Sosiologi dan Sejarah Media (Syaifuddin Al-Mughny S.sos., SH., M.Hum)
Pemateri yang dihadirkan bukan hanya tingkat pendidikannya sebagai strata 1 tapi mereka juga yang sudah mengenyam ilmu pendidikan di tingkat magister dan doktor. Setelah kegiatan ini selesai pada waktu yang telah ditentukan kami diwajibkan untuk melakukan persentase, baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam persentase ini pulalah kami sering mempunyai pendapat yang berbeda - beda sehingga memicu terjadinya perdebatan.

Seiring dengan berjalannya waktu, dari 33 calon anggota baru tadi itu satu persatu mengundurkan diri  tanpa alasan yang jelas sehingga calon anggota baru pada saat ini berjumlah kurang lebih 20 orang. Kegiatan selanjutnya yang telah direncanakan adalah Outbond yang akan dilaksanakan di daerah Bone, cek lapangan sudah dilakukan panitia dan segala persiapan telah rampung namun tuhan berkehendak lain karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan pada saat itu.
Cuaca extreme yang melanda sulawesi – selatan kala itu terutama Makassar mengakibatkan beberapa daerah di Makassar terendam banjir, salah satu daerah diantaranya adalah Kecamatan Manggala yang bisa dikatakan salah satu area banjir terparah. Akibat banjir yang terjadi tiba – tiba ini akhirnya Outbond di ahlihkan  menjadi “ Penggalangan Dana Untuk Korban Banjir Di Kecamatan Manggala “. Penggalangan dana ini dilaksanakan selama 3 hari, hari pertama dan kedua kami di bagi 2 kelompok yaitu penggalangan dana di area Fakultas Teknik UVRI Makassar dan area FKIP UVRI Makassar. Pada saat itu kelompok kami yang berjumlah 10 orang menggalang dana di area Fakultas Teknik, banyak hikmah yang kami petik dari kegiatan itu karena kelompok kami masih baru dalam kegiatan seperti ini. Dihari pertama dan kedua ini mental kami di uji karena banyak dari teman – teman di TEKNIK yang terkena banjir bahkan dosen dan pejabat – pejabat yang ada di TEKNIK beberapa diantara mereka kediamannya juga terkena banjir namun satu hal yang tidak bisa kami lupa dari kegiatan ini terutama saya bahwa meski teman – teman di TEKNIK bahkan dosen maupun pejabat  yang terkena musibah banjir tapi mereka masih sempat merogoh kocek demi mereka yang butuh pertolongan pada saat itu.
Mengingat dana yang kami galang pada hari kedua dan hari pertama masih belum mencukupi, panitia serta pengurus memunculkan ide untuk menggalang dana di jalanan (lampu merah).
Gambar 1.5 Penggalangan Dana Di Lampu Merah
Dengan penuh semangat dan keceriaan kami turun ke jalan, walaupun sebenarnya ini merupakan pengalaman pertama kami, namun kami tidak gentar dan ragu untuk melakukannya. Sempat pula terlintas di benak saya akan beberapa kendala yang  mungkin muncul ketika sampai di lokasi tersebut yang akan menjatuhkan langkah kami nantinya, tapi secepatnya saya tepiskan dari pikiran saya agar tidak menghambat semangat kami untuk menyukseskan kegiatan ini. Banyak hal yang kami petik dari kegiatan ini, termasuk sikap kurang menyenangkan yang kami dapatkan, namun itu semua tidak menghambat laju kami, justru kami berfikir mungkin inilah yang disebut berusaha, karena bagi saya sendiri untuk berbuat kebaikan sepadan dengan resikonya.
Gambar 1.6 Foto penggalangan Dana
Akhirnya penggalangan dana pun selesai dan sesuai dengan rencana yang ditargetkan, malam harinya tiba bagi kami untuk menghitung hasil yang telah digalang. Syukur Alhamdulillah hasil yang terkumpul dari hari pertama hingga hari terakhir ternyata cukup memuaskan, walaupun sebenarnya masih menjanggal dari harapan kami. Namun sebisa kami cukup berbangga diri akan hasil yang kami peroleh, setidaknya rasa keikhlasan serta rasa peduli terhadap sesama_lah yang ingin kami tunjukan kepada mereka yang butuh saat itu.
Minggu, 13 Januari 2013 hari itu langit tampak galau. Maklumlah dalam beberapa pekan terakhir ini cuaca di Makassar memang kurang ramah jadi kami sudah tidak heran lagi akan kondisi cuaca yang terjadi pada saat itu,
Gambar 1.7 Hasil Penggalangan Dana Di kampus Dan Di Lampu Merah
yang jelas dalam benak kami terlintas agar puncak dari kegiatan ini dapat berjalan lancar sehingga usaha dan kerja keras yang telah kami tumpahkan semenjak hari pertama sampai akhir tidak sia –sia. Akhirnya setelah beberapa lama menunggu di secret, tiba lah moment yang ditunggu - tunggu calon anggota baru beserta keluarga besar MOZZ FM menuju kelokasi untuk memberikan langsung bantuan kepada korban bencana banjir.
Kampung Baru, Kecamatan Manggala, Antang, Lokasi penyaluran bantuan pada saat itu. Kebetulan lokasi ini agak jauh dari jalan poros sehingga mengharuskan kami untuk menapakkan kaki sejauh kurang lebih 100m dengan menyusuri pemukiman warga untuk sampai ke posko yang ingin kami tuju guna menyalurkan sumbangan kami. Sesampainya diposko, kami langsung disajikan pemandangan yang sangat memperihatinkan dan membuat hati kami terenyuh.
Gambar 1.8 Foto Pemukiman Warga Yang Terkena Bencana Banjir
Betapa tidak kondisi bangunan disepanjang jalan sangat lah mengharukan serta beberapa rumah warga pada saat itu sudah tidak sepenuhnya utuh, bahkan banyak rumah warga yang rusak dan ada pula yang kondisinya sangat tidak mungkin lagi untuk dihuni. Menurut penuturan warga sekitar, bencana banjir yang tiba – tiba ini merupakan hal yang sangat menggemparkan karena banjir yang sebelumnya tidaklah separah yang terjadi pada saat itu, terakhir mereka mengalami banjir serupa sejak 10 tahun yang silam. Itulah mengapa warga sangat terkejut dan agak lengah dengan bencana yang menimpa mereka kali ini. Melihat pemandangan tersebut saya sempat bertanya - tanya dalam hati, mengapa Tuhan memberikan ujian kepada mereka yang menurut saya sangat berat
.
Gambar 1.9 Penyerahan Bantuan Di Posko Bencana Banjir
Tapi disisi lain saya percaya bahwa tuhan punya rencana lain dibalik semua kejadian ini. Akhirnya setelah melihat – lihat situasi sekitar tiba saatnya menyerahkan bantuan yang telah kami himpun beberapa hari kemaren, dengan diwakili kakanda
Gambar 2.1 Penyerahan Bantuan Oleh Kanda Doer SE Kepada Ibu RT
Doer., SE dari pihak kami langsung menyerahkan bantuan kepada warga yang diwakili oleh ketua RT setempat, dan disaksikan oleh warga sekitar yang memang antusias dengan kegiatan kami ini.
Alhamdulillah, akhirnya acara yang diselenggarkan oleh keluarga besar MOZZ FM berjalan lancar, kami semua pun merasa puas akan hasilnya. Tenaga, keringat serta usaha kami seakan terbayar tuntas melihat senyum bahagia yang terlukis di wajah warga, kami pun ikut merasa senang, bangga dan bahagia dapat membantu mereka. Akhirnya beberapa saat setelah penyerahan bantuan, kami pun segera bergegas untuk meninggalkan lokasi dan kembali menuju ke secret.
Gambar 2.2 Penyerahan Bantuan Secara Langsung Kepada Korban Banjir
Diperjalanan, kami pun bersenda gurau dengan para senior maupun peserta yang lainnya, sembari membahas kejadian yang kami dapatkan di lokasi tadi. Tidak sedikit pula dari kami yang menceritakan hal – hal mengenai kegiatan tadi, semuanya berbaur menjadi satu didalam sebuah kerukunan yang sangat harmonis, walaupun mungkin dalam hati mereka masih berbekas kesan yang sangat mengharukan semenjak di lokasi tadi. Sesampainya di secret kami pun berkumpul sejenak dan akhirnya membubarkan diri, namun saya tetap tinggal di secret untuk berbagi cerita dengan senior maupun peserta lainnya perihal kejadian di lokasi tadi.
Sebelum penggalangan dana yang kami lakukan itu selama tiga hari tersimpan sebuah kenangan yang tak mungkin saya lupakan, karena sebelum diadakannya kegiatan Outbond ini malam hari nanti kami akan merayakan ulang tahun MOZZ yang ke-7 dengan membahas masa depan MOZZ nantinya. Pengurus dan panitia pada saat itu mengundang senior – senior MOZZ bahkan mereka yang dulunya termasuk pencetus berdirinya MOZZ menyempatkan diri untuk menghadiri acara ini, meski mereka datang dari daerah yang jauh dan dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan tapi semangat mereka tak pernah pudar hanya untuk memperlihatkan kepada kami bahwa sungguh besar cinta mereka kepada MOZZ FM.
Malam hari tlah tiba, lilin pun ditiup di iringi dengan acara makan
Gambar 2.3 Acara Ultah MOZZ Yang Ke-7
bersama dengan menggunakan daun pisang (berat sama dipikul, ringan sama dijinjing ca’), hanya kata terimakasih dalam hati yang saya haturkan kepada senior – senior dan MOZZ crue saat itu karena mereka telah memperlihatkan suasana kebersamaan yang tak ternilai harganya. Tiba waktunya untuk membahas masa depan MOZZ namun tawa dan candaan saat itu sungguh mencairkan suasana yang dalam keadaan tegang karena hembusan angin yang amat kencang dan butiran air hujan yang sangat keras hingga mengakibatkan antena radio patah dan listrik sempat padam hingga esok hari namun senior – senior MOZZ ini mampu mengubah suasana menjadi ceria dengan versi mereka sendiri. Sebuah kata dilontarkan senior MOZZ yang masih saya ingat betul sampai hari ini
Gambar 2.4 Salah Satu Pencetus Berdirinya MOZZ FM
“meski bumi masih beranak cucu tapi kecintaan saya kepada MOZZ tak terhingga dan tak bisa diukur dengan alat canggih mana pun. Seuntai kata - kata ini pulalah yang saya tanamkan didalam diri saya agar kedepannya, insyaallah kami dapat mengembangkan MOZZ jauh lebih baik seperti yang diharapkan.
ASIK eeee…..
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar