AWAL KISAHKU DI MOZZ FM
Nama saya Jupri
Ammang namun sering dipanggil Jupe oleh teman – teman di kampus maupun mereka
yang sudah mengenal/akrab dengan saya. Saya lahir di Tana - Toraja 3 Januari 1991,
saya ini hanyalah seorang yang taunya berkhayal tanpa batas dengan berbekal pengetahuan yang minim dan
sekedar motivasi serta harapan dari orang tua yang ingin melihat anaknya
menjadi seorang yang sukses nantinya, saya pun memantapkan langkah menuju
bangku kuliah.
Setelah beberapa waktu kemudian saya pun melaksanakan studi di
salah satu kampus yang memang disarankan oleh orang tua saya, UVRI merupakan
salah satu kampus swasta di Makassar yang pada saat itu agak aneh di telinga
saya. Tapi hal itu dapat saya atasi dengan bantuan dari kakak dan sepupu saya
yang memperkenalkan sekaligus membantu saya tentang cara berbaur di wilayah
kampus karena jujur saya ini termasuk tipikal orang yang agak cangggung apabila
bertemu dengan orang baru. Namun
ternyata kenyataan yang saya dapatkan
sangatlah berbeda, walaupun kala itu
saya rasa saya sudah mumpuni dalam hal
pergaulan di dalam kampus, tapi satu hal yang saat itu belum saya mengerti
tentang perbedaan karakter antara orang – orang yang bergaul di area perkuliahan,
namun lambat laun saya dapat mencerna polemik yang saya alami. Saya pun dapat
melewati beberapa semester di kampus seiring dengan berjalannya waktu. Tahun pertama
dikampus saya lewati dengan penuh semangat serta daya juang yang tinggi, akan
tetapi situasi berubah saat tahun berikutnya karena saya sudah mulai merasakan
hal yang berbeda, pada saat itu saya dihadapkan dengan kondisi yang
sesungguhnya dari seorang mahasiswa di luar permasalahan akademik. Bahwasanya
ada sesuatu yang membuat saya bertanya – tanya apakah pergaulan dan relasi itu
bisa diperoleh hanya disekitar tempat kuliah atau lebih khususnya teman sekelas
saya saja…? Hingga membuat saya penasaran mencari jawaban dari pertanyaan saya
itu sendiri.
Jauh sebelum saya mendengar nama
dari UKM radio kampus yaitu MOZZ FM saya sama sekali tidak tau - menau tentang
apa sebenarnya MOZZ FM itu bahkan tidak terlintas sama sekali dalam benak saya
tentang apa yang akan dilakukan jikalau saya sudah tergabung nantinya sebagai
anggota tetap. Awal kisah ini dimulai dari sahabat saya yang memotivasi saya
untuk ikut mendaftar sebagai calon anggota baru di MOZZ FM ini.
|
Gambar 1.1 Sahabat saya |
Dari motivasi sahabat saya itulah
hati saya akhirnya tersentak untuk bisa menjadi salah satu keluarga besar MOZZ
FM. Untuk masuk kedalam keluarga besar MOZZ FM calon anggota baru harus
mengikuti beberapa proses dan proses pertama yang harus dilakukan tentunya
adalah harus melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu, setelah
registrasi pendaftaran langkah selanjutnya adalah mengikuti beberapa tes
sebagai uji kelayakan untuk mengikuti proses DIKLAT angkatan VI MOZZ FM karena
tes tersebut merupakan tiket untuk mengikuti DIKLAT itu sendiri. Dalam tes
tersebut calon anggota baru harus mengikuti 3 tahapan tes yaitu tes wawancara,
tes tertulis serta tes penulisan dan pembacaan berita.
|
Gambar 1.2 Foto Tes |
Dari sekian banyaknya
peserta yang mengikuti tes tersebut
hanya berkisar 33 orang saja yang
terpilih untuk bisa mengikuti proses DIKLAT angkatan VI MOZZ FM dan saya salah
satu diantaranya.
Setelah dinyatakan lulus proses
selanjutnya yaitu peserta harus mengikuti DIKLAT, dalam kegiatan ini kami
menerima materi – materi yang telah ditentukan oleh panitia dan pengurus.
Materi yang diberikan kepada
|
Gambar 1.3 Pemateri Managemen Kepemimpinan (Sudirman Muhammadia S.pd., M.Si) |
kami antara lain managemen kepemimpinan, sosiologi dan sejarah media, peran dan fungsi
media, etika penyiaran, psikologi publik, undang – undang pers, analisis SWOT,
teknik wawancara dan penulisan berita dan sejarah terbentuknya MOZZ dengan
menghadirkan pemateri yang handal.
|
Gambar 1.4 Sweater kuning, Pemateri Sosiologi dan Sejarah Media (Syaifuddin Al-Mughny S.sos., SH., M.Hum) |
Pemateri yang dihadirkan bukan hanya tingkat
pendidikannya sebagai strata 1 tapi mereka juga yang sudah mengenyam ilmu
pendidikan di tingkat magister dan doktor. Setelah kegiatan ini selesai pada
waktu yang telah ditentukan kami diwajibkan untuk melakukan persentase, baik
secara kelompok maupun perorangan. Dalam persentase ini pulalah kami sering
mempunyai pendapat yang berbeda - beda sehingga memicu terjadinya perdebatan.
Seiring dengan berjalannya waktu,
dari 33 calon anggota baru tadi itu satu persatu mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas sehingga calon
anggota baru pada saat ini berjumlah kurang lebih 20 orang. Kegiatan
selanjutnya yang telah direncanakan adalah Outbond yang akan dilaksanakan di
daerah Bone, cek lapangan sudah dilakukan panitia dan segala persiapan telah
rampung namun tuhan berkehendak lain karena kondisi cuaca yang tidak
memungkinkan pada saat itu.
Cuaca extreme yang melanda sulawesi
– selatan kala itu terutama Makassar mengakibatkan beberapa daerah di Makassar
terendam banjir, salah satu daerah diantaranya adalah Kecamatan Manggala yang
bisa dikatakan salah satu area banjir terparah. Akibat banjir yang terjadi tiba
– tiba ini akhirnya Outbond di ahlihkan
menjadi “ Penggalangan Dana Untuk Korban Banjir Di Kecamatan Manggala “.
Penggalangan dana ini dilaksanakan selama 3 hari, hari pertama dan kedua kami
di bagi 2 kelompok yaitu penggalangan dana di area Fakultas Teknik UVRI Makassar
dan area FKIP UVRI Makassar. Pada saat itu kelompok kami yang berjumlah 10
orang menggalang dana di area Fakultas Teknik, banyak hikmah yang kami petik
dari kegiatan itu karena kelompok kami masih baru dalam kegiatan seperti ini.
Dihari pertama dan kedua ini mental kami di uji karena banyak dari teman –
teman di TEKNIK yang terkena banjir bahkan dosen dan pejabat – pejabat yang ada
di TEKNIK beberapa diantara mereka kediamannya juga terkena banjir namun satu
hal yang tidak bisa kami lupa dari kegiatan ini terutama saya bahwa meski teman
– teman di TEKNIK bahkan dosen maupun pejabat
yang terkena musibah banjir tapi mereka masih sempat merogoh kocek demi
mereka yang butuh pertolongan pada saat itu.
Mengingat dana yang kami galang
pada hari kedua dan hari pertama masih belum mencukupi, panitia serta pengurus
memunculkan ide untuk menggalang dana di jalanan (lampu merah).
|
Gambar 1.5 Penggalangan Dana Di Lampu Merah |
Dengan penuh
semangat dan keceriaan kami turun ke jalan, walaupun sebenarnya ini merupakan
pengalaman pertama kami, namun kami tidak gentar dan ragu untuk melakukannya.
Sempat pula terlintas di benak saya akan beberapa kendala yang mungkin muncul ketika sampai di lokasi
tersebut yang akan menjatuhkan langkah kami nantinya, tapi secepatnya saya
tepiskan dari pikiran saya agar tidak menghambat semangat kami untuk
menyukseskan kegiatan ini. Banyak hal yang kami petik dari kegiatan ini,
termasuk sikap kurang menyenangkan yang kami dapatkan, namun itu semua tidak
menghambat laju kami, justru kami berfikir mungkin inilah yang disebut
berusaha, karena bagi saya sendiri untuk berbuat kebaikan sepadan dengan
resikonya.
|
Gambar 1.6 Foto penggalangan Dana |
Akhirnya penggalangan dana pun
selesai dan sesuai dengan rencana yang ditargetkan, malam harinya tiba bagi
kami untuk menghitung hasil yang telah digalang. Syukur Alhamdulillah hasil
yang terkumpul dari hari pertama hingga hari terakhir ternyata cukup memuaskan,
walaupun sebenarnya masih menjanggal dari harapan kami. Namun sebisa kami cukup
berbangga diri akan hasil yang kami peroleh, setidaknya rasa keikhlasan serta
rasa peduli terhadap sesama_lah yang ingin kami tunjukan kepada mereka yang
butuh saat itu.
Minggu, 13 Januari 2013 hari itu
langit tampak galau. Maklumlah dalam beberapa pekan terakhir ini cuaca di
Makassar memang kurang ramah jadi kami sudah tidak heran lagi akan kondisi
cuaca yang terjadi pada saat itu,
|
Gambar 1.7 Hasil Penggalangan Dana Di kampus Dan Di Lampu Merah |
yang jelas dalam benak kami terlintas agar
puncak dari kegiatan ini dapat berjalan lancar sehingga usaha dan kerja keras
yang telah kami tumpahkan semenjak hari pertama sampai akhir tidak sia –sia.
Akhirnya setelah beberapa lama menunggu di secret, tiba lah moment yang
ditunggu - tunggu calon anggota baru beserta keluarga besar MOZZ FM menuju
kelokasi untuk memberikan langsung bantuan kepada korban bencana banjir.
Kampung Baru, Kecamatan Manggala,
Antang, Lokasi penyaluran bantuan pada saat itu. Kebetulan lokasi ini agak jauh
dari jalan poros sehingga mengharuskan kami untuk menapakkan kaki sejauh kurang
lebih 100m dengan menyusuri pemukiman warga untuk sampai ke posko yang ingin
kami tuju guna menyalurkan sumbangan kami. Sesampainya diposko, kami langsung
disajikan pemandangan yang sangat memperihatinkan dan membuat hati kami
terenyuh.
|
Gambar 1.8 Foto Pemukiman Warga Yang Terkena Bencana Banjir |
Betapa tidak kondisi bangunan disepanjang jalan sangat lah
mengharukan serta beberapa rumah warga pada saat itu sudah tidak sepenuhnya
utuh, bahkan banyak rumah warga yang rusak dan ada pula yang kondisinya sangat
tidak mungkin lagi untuk dihuni. Menurut penuturan warga sekitar, bencana
banjir yang tiba – tiba ini merupakan hal yang sangat menggemparkan karena
banjir yang sebelumnya tidaklah separah yang terjadi pada saat itu, terakhir
mereka mengalami banjir serupa sejak 10 tahun yang silam. Itulah mengapa warga
sangat terkejut dan agak lengah dengan bencana yang menimpa mereka kali ini.
Melihat pemandangan tersebut saya sempat bertanya - tanya dalam hati, mengapa
Tuhan memberikan ujian kepada mereka yang menurut saya sangat berat.
|
Gambar 1.9 Penyerahan Bantuan Di Posko Bencana Banjir |
Tapi
disisi lain saya percaya bahwa tuhan punya rencana lain dibalik semua kejadian
ini. Akhirnya setelah melihat – lihat situasi sekitar tiba saatnya menyerahkan
bantuan yang telah kami himpun beberapa hari kemaren, dengan diwakili kakanda
|
Gambar 2.1 Penyerahan Bantuan Oleh Kanda Doer SE Kepada Ibu RT |
Doer., SE dari pihak kami langsung menyerahkan bantuan kepada warga yang
diwakili oleh ketua RT setempat, dan disaksikan oleh warga sekitar yang memang
antusias dengan kegiatan kami ini.
Alhamdulillah, akhirnya acara yang
diselenggarkan oleh keluarga besar MOZZ FM berjalan lancar, kami semua pun
merasa puas akan hasilnya. Tenaga, keringat serta usaha kami seakan terbayar
tuntas melihat senyum bahagia yang terlukis di wajah warga, kami pun ikut
merasa senang, bangga dan bahagia dapat membantu mereka. Akhirnya beberapa saat
setelah penyerahan bantuan, kami pun segera bergegas untuk meninggalkan lokasi
dan kembali menuju ke secret.
|
Gambar 2.2 Penyerahan Bantuan Secara Langsung Kepada Korban Banjir |
Diperjalanan, kami pun bersenda gurau dengan para
senior maupun peserta yang lainnya, sembari membahas kejadian yang kami
dapatkan di lokasi tadi. Tidak sedikit pula dari kami yang menceritakan hal –
hal mengenai kegiatan tadi, semuanya berbaur menjadi satu didalam sebuah
kerukunan yang sangat harmonis, walaupun mungkin dalam hati mereka masih
berbekas kesan yang sangat mengharukan semenjak di lokasi tadi. Sesampainya di
secret kami pun berkumpul sejenak dan akhirnya membubarkan diri, namun saya
tetap tinggal di secret untuk berbagi cerita dengan senior maupun peserta
lainnya perihal kejadian di lokasi tadi.
Sebelum
penggalangan dana yang kami lakukan itu selama tiga hari tersimpan sebuah
kenangan yang tak mungkin saya lupakan, karena sebelum diadakannya kegiatan
Outbond ini malam hari nanti kami akan merayakan ulang tahun MOZZ yang ke-7 dengan membahas masa depan MOZZ nantinya. Pengurus dan panitia pada saat itu
mengundang senior – senior MOZZ bahkan mereka yang dulunya termasuk pencetus
berdirinya MOZZ menyempatkan diri untuk menghadiri acara ini, meski mereka
datang dari daerah yang jauh dan dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan
tapi semangat mereka tak pernah pudar hanya untuk memperlihatkan kepada kami
bahwa sungguh besar cinta mereka kepada MOZZ FM.
Malam
hari tlah tiba, lilin pun ditiup di iringi dengan acara makan
|
Gambar 2.3 Acara Ultah MOZZ Yang Ke-7 |
bersama dengan
menggunakan daun pisang (berat sama dipikul, ringan sama dijinjing ca’), hanya
kata terimakasih dalam hati yang saya haturkan kepada senior – senior dan MOZZ
crue saat itu karena mereka telah memperlihatkan suasana kebersamaan yang tak
ternilai harganya. Tiba waktunya untuk membahas masa depan MOZZ namun tawa dan
candaan saat itu sungguh mencairkan suasana yang dalam keadaan tegang karena
hembusan angin yang amat kencang dan butiran air hujan yang sangat keras hingga
mengakibatkan antena radio patah dan listrik sempat padam hingga esok hari
namun senior – senior MOZZ ini mampu mengubah suasana menjadi ceria dengan
versi mereka sendiri. Sebuah kata dilontarkan senior MOZZ yang masih saya ingat
betul sampai hari ini
|
Gambar 2.4 Salah Satu Pencetus Berdirinya MOZZ FM |
“meski bumi masih beranak cucu tapi
kecintaan saya kepada MOZZ tak terhingga dan tak bisa diukur dengan alat
canggih mana pun. Seuntai kata - kata ini pulalah yang saya tanamkan
didalam diri saya agar kedepannya, insyaallah kami dapat mengembangkan MOZZ
jauh lebih baik seperti yang diharapkan.
ASIK
eeee…..
0 komentar:
Posting Komentar